IHSG Berpotensi Menguat Setelah Ekonomi RI 1Q2024 Tumbuh 5,11%
Tuesday, May 07, 2024       11:34 WIB

Ipotnews - Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia Kuartal I 2024 yang mencapai 5,11% bisa meningkatkan optimisme investor asing, berpotensi membuat Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) menguat dalam jangka pendek.
Mengutip data aplikasi IPOT sejak akhir tahun lalu hingga Selasa (7/5) pukul 11.07 WIB, IHSG melemah dari 7.272 menjadi 7.143, turun 126 poin atau 1,7% secara year to date (YtD).
Dalam seminggu terakhir, IHSG juga sedang melemah dari 7.155 menjadi 7.143, turun 12 poin atau 0,1%.
Community Lead PT IndoPremier Sekuritas, Angga Septianus mengatakan bahwa realisasi pertumbuhan PDB 1Q2024 sudah ter-price in oleh pelaku pasar kurang lebihnya. "Jadi dampaknya memang ada walau cenderung ringan terhadap IHSG ," kata Angga saat dihubungi Ipotnews, hari ini.
Namun Angga mengakui ke depannya akan baik bagi IHSG karena menandakan pertumbuhan ekonomi Indoneia masih kuat dan mampu bertahan di atas 5%. Capaian ini bisa menimbulkan optimisme kepada investor terutama investor asing untuk mau menambah kembali investasinya di Indonesia dengan potensi pertumbuhan yang ada
"Terlebih lagi nilai tukar sudah mulai stabil sempat di bawah Rp16.000 per dolar AS kemarin, dan yield obligasi tenor 10 tahun kembali menurun d bawah 7%," pungkas Angga.
Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (6/5) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia menyentuh 5,11% secara tahunan (year-on-year/yoy) per Kuartal I 2024.
Pertumbuhan dari produk domestik bruto (PDB) itu tergerus 0,83% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq) yang sebesar 5,04% (yoy) pada kuartal IV 2023.
Kendati demikian, Amalia A. Widyasant sebagai Plt. Kepala BPS menyebut bahwa angka pertumbuhan ini torehkan capaian yang cukup besar. "Ini merupakan pertumbuhan triwulan I tertinggi sepanjang periode 2019-2024," kata Amalia dalam konferensi pers daring di kanal YouTube BPS, Senin kemarin.
Berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB), nilai atas dasar harga berlaku ( ADHB ) mencapai Rp5.288,3 triliun pada kuartal I 2024. Sementara atas dasar harga konstan ( ADHK ) 2010 sebesar Rp3.112,9 triliun.
(Adhitya)

Sumber : admin